Dumasar kana caporn di handap, tugas hidep tarjamahkeun kana basa Sunda dina catetan!
CINTA PERTAMAKU
Seperti biasa, hari Senin merupakan hari yang buruk bagiku kamar seketika berubah menjadi kapal pecah, mencari kaus kaki dan dasi yang tiba-tiba menghilang entah kemana. Aku berlari menuruni anak tangga dengan sangat terburu-buru dengan tangan yang sibuk merapikan dasi, aku segera berlari menuju meja makan, sekedar untuk mengambil sandwich dan meminum segelas susu dengan sangat terburu-buru.
Hari ini jalanan Bandung cukup padat sehingga membuat aku terjebak macet. Aku mendengus kesal segera aku turun dari mobil, kudapati seorang pria yang sedang mengendarai motor sport, ya dia Roya, nama panjangnya Roya Dailis Azwir. Sudah lama aku menyukainya mungkin sejak SMP kelas 1 sampai sekarang SMA kelas 1. Aku segera berteriak memanggil-manggil namanya hingga suatu saat ia menghentikan motornya.
Dilihatnya aku yang sedang berlari ke arahnya ia segera melepas helmnya.
"Ada apa sa?". Tanyanya sedikit kebingungan.
"Gue ikut ke sekolah sama lo yah? Kalo bareng sama bokap .Bisa telat."
"Hmm. yaudah ayo naik."
Sungguh senangnya bukan main, jantungku berdegup kencang, darahku berdesir deras. Hatiku mulai tak karuan. Setelah aku menaiki motornya ia melihat ke arahku lewat kaca spionnya.
"Udah?." Tanyanya dengan suara khasnya.
"Em... udah." Jawabku.
"Ya uda turun hahaha."
Ia tertawa. Reflek aku langsung menoyor kepalanya yang dibalut helm itu.
Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sehingga kejadian ini membuatku harus memeluknya erat dari belakang. Ini kejadian yang tak akan pernah aku lupakan. Lagi-lagi jantungku berpacu tak karuan, rasanya seperti dalam mimpi bisa berduaan dengannya.
Kini baru kusadari. Kupikir ia benar-benar mencintaiku tapi ternyata tebakank usalah. Roya tidak mencintaiku. Aku salah mengartikan maksud di dalam hatinya. Untuk apa aku menunggu selama 3 tahun lebih jika dia sendiri tidak mempunyai rasa yang sama.
Padahal aku sangat berharap padanya, berharap ia mempunyai rasa yang sama. Jadi untuk apa dia memberi harapan jika tidak menyukaiku? Disitu awal mula aku merasa terpukul. Terpukul karena telh terjebak dalam cinta yang salah.
Roya adalah Cinta Pertamaku. Aku sangat mecintainya. Dan dia pun tahu jika aku mencintainya, tetapi kenapa dia tidak membalas cintaku? Sejak hari itu, aku sudah mulai terbiasa tidak mendapat kabar darinya. Hatiku terasa hampa mendengar namanya saja air mata ini selalu menetesi pipiku.
Dan sampai saat ini aku masih mencintainya, walau dia sendiri tidak mencintaiku. Dan akhirnya dia bahagia dengan seorang wanita yang lebih feminim dariku. Sedangkan aku? Aku masih menunggunya kembali pulang ke dalam hatiku.
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar